Pria Jepang dikenal pemalu dalam urusan percintaan. Banyak wanita Jepang yang berkeluh-kesah menghadapi kenyataan bahwa seringkali merekalah yang harus membuat pergerakan terlebih dahulu dalam masalah romantis ini.
Jika pria Jepang sangat pemalu untuk masalah percintaan, maka terlintas satu pertanyaan: pada usia berapa orang Jepang mendapatkan ciuman pertama mereka?
Perusahaan seluler Jepang NTT Docomo membuat sebuah polling online mengenai pertanyaan di atas tadi. Polling diadakan selama 2 minggu dari tanggal 6 hingga 19 September, dan mendapatkan 36.818 suara yang masuk.
Sebelum kita melihat hasilnya, sangat penting untuk diingat bahwa berkencan dan berciuman seperti yang kita ketahui mudah dilakukan di dunia Barat adalah sesuatu yang masih relatif baru di Jepang, sebuah negara di mana perjodohan masih terjadi dan, hingga saat ini, berciuman adalah sesuatu yang secara tradisional disimpan untuk dilakukan di kamar tidur. Saat wanita Jepang mungkin telah siap menerima sebuah ciuman sebagai satu ungkapan kasih sayang, pria Jepang nampaknya masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri.
Di bawah ini adalah banyaknya suara untuk masing-masing jawaban atas pertanyaan pada usia berapa orang Jepang berciuman untuk pertama kalinya (36.818 suara total):
1. SMA (9878 suara)
2. Tidak pernah mencium (6119 suara)
3. SMP (6021 suara)
4. Setelah memasuki dunia kerja dan sebelum usia 31 tahun (5771 suara)
5. Kuliah (4262 suara)
6. Pra-sekolah/Taman Kanak-Kanak (2423 suara)
7. SD (2029 suara)
8. Setelah usia 31 tahun (331 suara)
Menggabungkan antara SMA, SMP, kuliah, pra-sekolah/taman kanak-kanak dan SD, sedikit di atas 60% dari responden mendapatkan ciuman pertama mereka pada usia awal 20-an.
Sementara itu, sekitar 6000 responden belum pernah berciuman hingga mereka memasuki dunia kerja, dan 6000 orang lainnya belum pernah berciuman sama sekali. Mungkin orang-orang ini lebih menghargai ciuman pertama mereka dibanding lainnya. Namun melihat dari meningkatnya angka wanita Jepang yang frustrasi, nampaknya lebih mungkin hal itu disebabkan karena adanya rasa apatis terhadap hubungan romantis.